وَتَقْتَضِى رِضًا بِغَيْرِ سُخْطِ * فَائِقَةً اَلْفِيَةَ ابْنِ مُعْطِيْ

Diharapkan kitab Alfiyah ini diterima tanpa menimbulkan kekecewaan / ketidakpuasan,
Sesungguhnya kitab Alfiyah ini mengungguli Alfiyahnya Ibnu Mu’thi.


Keterangan:
Kitab Alfiyah ini semoga dapat diterima oleh Allah dan manusia dengan baik, dan diharapkan tidak memberikan rasa kecewa dan tidak puas bahkan lebih dari itu. Dari segi baiknya susunannya, ringkas dan mudahnya. Kitab Alfiyah ini mengungguli Kitab Alfiyah karangan Syeikh Ibnu Mu’thi.

Syeikh Ibnu Malik berkata demikian semata-mata agar banyak yang belajar Alfiyah dan mengambil faedah dan kemanfaatan dari kitab Alfiyah ini. Karena :

لَوْ لَمْ يَصِفِ الطَّبِيْبُ دَوَائَهُ مَاانْتُفِعَ بِهِ

“Jika seorang tabib / dokter tidak mengatakan (mensifati) obatnya adalah yang terbaik, maka tidak akan ada yang mengambil manfaat dari obatnya (mengkonsumsinya).”

Diceritakan bahwa tatkala Syeikh Ibnu Malik menulis nadzam sampai pada bait tersebut, beliau merasa kesulitan untuk meneruskan karangannya. Ada yang mengatakan hafalannya tentang Alfiyah seketika sirna, hati beliau diliputi gundah dan gelisah. Sehingga beliau bermimpi bertemu dengan orang tua yang bertanya kepada beliau: 

“Apakah benar, anda yang mengarang Nadzam Alfiyah? 
yang berbunyi فائقة الفية ابن معطي ?” 

diteruskan oleh orang tua itu dengan dawuh:
 
وَالْحَيُّ قَدْ يَبْلُغُ اَلْفَ مَيِّتٍ

“Memang benar, satu orang yang hidup dapat mengalahkan mengalahkan 1.000 orang yang sudah mati.” 

Syeikh Ibnu Malik mengerti dengan maksud orang tua yang hadir dalam mimpinya, dan sebagian ulama’ berpendapat bahwa orang tua yang hadir dalam mimpi beliau adalah Syeikh Ibnu Mu’thi.

Setelah beliau bangun dari tidurnya beliau melanjutkan karangannya dengan nadzam yang memuji Syeikh Ibnu Mu’thi. Sejak itulah, beliau dapat meneruskan karangannya dengan lancar.


وَهُوَ بِسَبْقٍ حَائِزٌ تَفْضِيْلَا * مُسْتَوْجِبٌ ثَنَائِيَ الْجَمِيْلَا

Adapun Syeikh Ibnu Mu’thi dahulunya memiliki keutamaan,
Maka beliau berhak menerima atas pujianku yang baik dan indah.


وَاللهُ يَقْضِيْ بِهِبَاتٍ وَّافِرَةْ * لِيْ وَلَهُ فِى دَرَجَاتِ الْآخِرَةْ

Semoga Allah menetapkan dengan pemberian yang sempurna,
Kepadaku dan kepadanya derajat (keutamaan) kelak di akhirat.

Keterangan:
Syeikh Ibnu Malik mendoakan dirinya sendiri, bukan tanpa alasan. Karena seperti itulah yang dicontohkan oleh Nab Muhammah SAW, yang bersabda:

كَانَ إِذَا دَعَا بَدَأَ بِنَفْسِهِ

“Senantiasa Rasulullah tatkala berdoa selalu menyempurnakannya dengan menyebut diri beliau.”

Wallahu A'lam bis Shawab

Komentar

Komentar kotor, menyinggung dan mengandung karakter yang tidak diperkenankan oleh admin akan di hapus dari Blog, Terimakasih!