Setelah acara pelantikan OSIS selesai, berkas pun sudah diserahkan kepada OSIS yang baru.

TU MA Al-Azhar menyampaikan bahwa penghujung acara telah tiba, dengan diakhiri doa yang akan dipimpin langsung oleh pengasuh Pondok Pesantren Al-Azhar.

Doa dikumandangkan oleh pengasuh pondok pesantren Al-Azhar dengan penuh tenang dan khusuk, dan acara pelantikan OSIS berakhir dan berjalan dengan lancar.

Semua pengurus, anggota dan siswa MA Al-Azhar meninggalkan halaman MA Al-Azhar satu persatu.

Karena jam masih menunjukkan 13.00 WIB, Afnan sebagai KOSIS baru memberikan intruksi semua siswa yg menjadi anggota dan calon anggota baru, untuk melaksanakan shalat Dzuhur berjamaah di mushollah pesantren Al-Azhar.

Setelah selesai diminta kembali ke kelas II MA Al-Azhar untuk melanjutkan penataan dan penetapan ulang anggota dan pengurus OSIS yang baru.

Selain mengintruksikan kebijakannya kepada anggota dan siswa MA Al-Azhar, juga menyampaikan kepada siswa yang lain dipersilahkan untuk memilih tetap menunggu di MA Al-Azhar atau beranjak pulang lebih awal dari jam biasanya.

Afnan pun mematikan mic, dan melangkah menuju kelas III untuk mempersiapkan tempat yang akan digunakan untuk rapat penetapan anggota OSIS yang baru.

Disana dia sudah ditunggu oleh rekan-rekannya juga Afina Zahra selaku sekretarisnya.

"Assalamualaikum, teman-teman." Afnan masuk kedalam kelas III dan memberikan salam kepada rekan-rekannya.

"Wa'alaikumsalam, kak." jawab mereka serempak.

Afnan hanya tersenyum dan menghampiri Anton dimejanya.

"Lho, kok malah duduk disini?" Tanya Anton sekaligus menggodanya.

"Haa, emang kenapa Ton?" Balik Afnan bertanya.

"Sebagai, KOSIS tuh. Ya duduknya didepan sana, tuh sama sekretaris dan wakil juga bendahara." Tegas Anton dengan melirik sedikit ke Rahul dan Udin

"Iya, benar tuh." Serempak Rahul dan Udin menimpalinya.

Afnan pun hanya tersenyum dan mengacak-acak rambutnya sambil melangkah ke meja yang dimaksud teman-temannya.

Afina yang sedari tadi senyum senyum sendiri menyimak kejahilan teman-teman Afnan, dia sengaja tidak memperhatikan mereka dengan gayanya mengkoreksi data anggota OSIS yang lama diatas meja.

Afina ingin tahu seperti apa respon Afnan kepada teman-temannya, secara dia kan masih baru di MA Al-Azhar juga terkenal serius dan pendiam.

Afina tidak ingin memberikan kesan tidak baik didepan Afnan, jadi dia memilih diam sambil mengamatinya.

Sesaat Afnan pun sampai di meja yang sudah dipersiapkan untuknya, tempatnya berdampingan dengan Afina. Tepat disebelah kanan Afina, karena canggung dan masih malu, dengan tersenyum manis Afnan pun berusaha duduk setenang mungkin.

Baru saja duduk, teman-temannya pun sudah mulai menjahilinya lagi.

"Oh, iya. Kita semua sholat duluan ya kak OSIS? Kalian selesaikan yang belum terselesaikan ya? Nanti kita kembali lagi setelah sholat. Oke?" Usul Udin dan teman-temannya.

Mereka dengan jahilnya keluar barengan sambil tersenyum menutup mulut masing-masing.

Afnan yang dari tadi sudah curiga akan hal itupun, dia hanya dapat menggelengkan kepalanya dan sesekali melihat ke Afina yang dari tadi kelihatan serius membaca berkas didepannya.

Karena posisi mereka hanya tinggal berdua saja dalam kelas, terasa asing dan aneh jika harus tanpa obrolan sama sekali.

Akhirnya Afnan memberanikan diri untuk mengawali pembicaraan.

"Mbak Afina, boleh aku ajak ngobrol?" Dengan gugup dan malu Afnan menyapa.

Afina pun menoleh kearahnya, memang sedari tadi dia ingin menatapnya. Namun tidak mungkin dilakukannya, karena dikelas masih banyak teman-temannya.

Kali ini setelah tinggal berdua saja, Afina tersenyum dengan menatap Afnan.

Tidak ada sepatah katapun keluar dari mulutnya, Afina hanya menatap dalam diam.

Itu membuat dada Afnan berdegup kencang, selain didepannya ada seorang wanita cantik dan manis juga orang yang dia sukai.

Karena salah tingkah, Afnan pun memalingkan wajahnya.

"Ya sudah, kalau memang tidak bisa diajak ngobrol. Maaf! Sudah mengganggu." Kata Afnan

Afina pun mengernyitkan alisnya, dia tidak sengaja mendekatkan wajahnya ke dekat bahunya Afnan.

"Kak Afnan, kok ngambekan ya? Memang aku tidak boleh memandang wajah kakak agak lama? Aku bukan tidak mau ngobrol cuma terjazamkan dengan nyata tatkala 'amil jazam bersama dengan fi'il shohih akhir." Jelas Afina

Afnan pun mengerti dengan istilah itu, dia tahu bahwa tadi Afina lama memandangnya.

"Setiap fi'il mudhori' sahih akhir bertemu dengan 'amil jazam, maka hukumnya harus jazam. Dan tiada tanda yang lebih baik kecuali sukun diakhir lafadznya, selain tasniah dan jama'."

Begitulah jika seorang pria bertemu perempuan yang keduanya menyimpan rasa cinta, maka akan terdiam tanpa kata, kecuali mereka ditemani oleh dua orang atau bersama dengan orang lain.

Afnan hanya tersenyum dan menoleh lagi ke arah Afina, namun jaraknya dekat sekali, karena Afina ada disebelah bahunya.

"Oh begitu, ya." Jawab Afnan dengan senyuman manis

"Semoga fi'ilnya bukan fi'il muta'addi akan tetapi fi'il mujarrad, karena lebih baik menjadi fa'il daripada harus menjadi na'ibul fa'il" lanjut Afnan dengan mengernyit kan alisnya.

Afina pun menganggukkan kepalanya dan tersipu akan penjelasan Afnan, dia tahu apa maksud dari istilah dalam ilmu NAHWU SHARRAF yang baru saja dia dengarkan.

"Jika ada fi'il mujarrad maka pasti dia mempunyai fa'il secara dzahir ataupun ghaib, namun jika ada fi'il muta'addi maka tidak lagi membutuhkan fa'il karena fa'ilnya sudah terbuang dan hanya membutuhkan pengganti fa'il yang juga disebut dengan (na'ibul fa'il)."

Afnan mengisyaratkan bahwa dia tidak ingin mengganggu wanita manapun termasuk yang ada di depannya, sebelum dia tahu akan wanita itu ada yang memiliki baik bersamanya secara nyata atau terpisah jarak jauh (LDR).

Tatapan keduanya semakin mengikat dan jarak pun kian mendekat.

"Krieeek! @-@" Suara pintu terbuka

"Ups... Ganggu nih.. balik.. balik.." Udin yang membuka pintu segera berbalik badan menghadap teman-temannya.

Karena jika dilihat dari arah pintu mereka seakan terlihat sedang berciuman, disebabkan posisi pintu yang lurus dengan tempat duduk Afnan & Afina yang saling berhadapan dan membelakangi pintu.

Jadi Udin dan teman-temannya yang lain mengira mereka sedang bermesraan, alhasil mereka mau diluar saja hingga nanti dipanggil masuk.

Namun Afnan & Afina yang merasa temannya sudah datang, malah salah tingkah dan segera berbalik badan.

"Ayo masuk, kalian. Jangan keluar lagi." Perintah Afnan membuat yang lainnya masuk dengan menahan senyum ketawanya.

Teman-temannya menatap mereka berdua dengan tatapan sinis serasa mau mengintrogasi.

"Bagaimana sudah selesai kan persiapannya? Atau kita mengganggu?" Tanya Anton

"Persiapan sudah, kalian tidak mengganggu kok. Memangnya apa yang harus diganggu?" Afnan balik bertanya

"Heemm, tadi tuh?" Udin pun menyela

"Owh, tadi hanya berbisik saja." Afnan menegaskan bahwa yg mereka lihat tidak seperti yg difikirkan.

"Memang berbisik? Kan cuman berdua? Ngapain pula pakai bisik-bisik?" Tanya Udin.

"Ya, tidak apa-apa. Karena takut kedengeran kalian, takutnya kalian nguping dari luar." Jawab Afnan dengan alasannya sambil tersenyum dan berdiri

Afina hanya menunduk dan tersenyum atas penjelasan Afnan kepada teman-temannya.

"Ya, sudah lah. Tidak akan menang mendebat KOSIS kita nih." Jawab Udin dengan senyumnya.

"Sudah mau mulai rapatnya kak? Kan masih belum lengkap anggotanya?" Tanya Yua

"Tidak, kakak mau sholat dulu. Kalian kan sudah, jadi sekarang bagian kakak kan yg harus sholat" jawab Afnan

Afnan pun melangkah keluar dari tempat duduknya sembari melihat ke Afina.

"Ayo, kita sholat Dzuhur dulu. Anak-anak kan sudah semua, sekarang kita yang gantian sholat." Ajak Afnan ke Afina.

"Heemm.. kita yaa, sekarang pakai kita ya.?" Celoteh teman-temannya

"Iya, saya ambil mukena dan sejadah dulu. Samean tunggu dimushollah saja," jawab Afina.

"Wah wah waaah, sudah kayak pasangan suami istri aja nih." Goda Anton sembari menepuk bahu Afnan.

Afnan hanya membalasnya dengan senyum, dia segera melanjutkan langkahnya karena Afina sudah berangkat mengambil mukenahnya ke asrama putri.

Bersambung

Baca bab selanjutnya/preview/button/#ff5722

full-width

Komentar

Komentar kotor, menyinggung dan mengandung karakter yang tidak diperkenankan oleh admin akan di hapus dari Blog, Terimakasih!