Terdengar bacaan sholawat dan doa setelah kajian tafsir Al-Qur'an dari mushollah pesantren.

Ponpes Riyadhul Jannah lebih tepatnya baik santriwan dan santriwati sudah bersiap-siap guna melaksanakan sholat Sunnah Dhuha berjamaah, sebagai kegiatan wajib setiap setelah kajian pagi.

Usai sholat Sunnah Dhuha berjamaah yang dipimpin oleh salah satu santri, pengasuh Ponpes Riyadhul Jannah memanggil santri yang hendak beranjak kembali ke asrama masing-masing.

"Cong, chellokagi ustad Afnan nah, edikanin kyaeh deiyeh." Dengan logat khas bahasa maduranya kyai.

"Nak, panggilkan ustad Afnannya, dipanggil kyai gitu." Dawuh sang kyai kepada santrinya.

Santri pun bergegas kepada ustadnya yang baru selesai berdoa dan hendak beranjak dari tempat sholatnya.

"Ustad, edikanin kyaehEpakon ke dalem kyaeh." Dengan bahasa madura juga, "enggi pon Cong, quleh langsong ke kyaeh marenah." Jawab ustad Afnan

"Ustad, dipanggil kyai. Diminta untuk ke dalem kyai." Tutur santri kepada ustadnya, "Iya nak, saya langsung ke kyai sebentar lagi." Jawab sang ustad

Selang beberapa menit sang kyai sudah menunggu kedatangan Afnan didalem.

"Assalamualaikum, kyai" Afnan yang sedang ada didepan pintu dalem pengasuh.

"Wa'alaikassalam nan, kesini masuk dulu. Ada yang mau saya bicarakan denganmu nak." Jawab sang kyai

"Iya kyai" jawab Afnan terus melangkah ke dalem kyainya.

Sang kyai pun menatap santrinya tersebut dan menanyakan sesuatu yang sudah diperintahkan dua hari yang lalu.

"Bagaimana nak? Sudah siap seragam dan peralatan untuk masuk ke MA Al-Azhar hari ini?" Tanya sang kyai kepada Afnan

"Alhamdulillah kyai, sudah lengkap kyai tinggal melakukan pendaftaran ke MA Al-Azhar" jawab Afnan.

"Baiklah, setelah sarapan. Kamu siap-siap karena aku sendiri yang akan memasrahkanmu kepada pengasuh di Ponpes Al-Azhar, agar ilmu yang kau timba disana kelak menjadi ilmu yang barakah dan bermanfaat. Sehingga dapat mendekatkan diri kepada Allah SWT juga dapat kau tularkan kepada adek dan teman-temanmu sehingga menjadi ilmu yang bermanfaat dunia dan akhirat." Dawuh sang kyai kepada Afnan

"Iya yai, saya bersiap-siap dulu. Karena ada beberapa berkas yang harus dipastikan lengkap kyai." Jawab Afnan

"Ya sudah, kamu siapkan dulu. Setelah sarapan langsung kebelakang dan berangkat ke Ponpes Al-Azhar bersama ku." Jawab kyai sambil mempersilahkan Afnan untuk bersiap-siap.

Santri yang lain sudah bersiap-siap dengan seragamnya masing-masing setelah sarapan pagi, begitupun dengan Afnan yang dari tadi sudah siap berangkat menuju dalem kyai.

Setelah 15 menit berlalu, akhirnya Afnan sudah ada di dalem belakang yang sedang bersama kyai, bersiap berangkat ke Ponpes Al-Azhar.

Jarak antara kedua pesantren sangatlah dekat dan hanya dipisahkan oleh jalan raya saja. Tidak butuh waktu lama keduanya telah sampai didepan halaman Ponpes Al-Azhar.

"Assalamu'alaikum Warahmatullah Wabarakatuh."

Di tengah keramaian santriwan dan santriwati yang sedang bersiap - siap untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar di halaman Pondok Pesantren Al-Azhar Jember.

Suara itu terdengar dari seorang pemuda yang sedang berjalan mengikuti seorang kyai menuju dalem (kediaman) gus Miftah di Ponpes Al-Azhar yang sedang duduk menyirami tanaman di halaman dalem.

"Wa'alaikumsalam warahmatullah wabarakatuh inggeh kyai, mari masuk ke dalem dulu," Jawab gus Miftah sembari mempersilahkan kyai Humaidi

"Tidak perlu repot - repot gus, cuman mau mengantar santri saya ini untuk mendaftar masuk di kelas MA Al-Azhar." Kyai Humaidi menanggapi

"Tidak repot kyai, silahkan masuk dulu kyai kita diskusi di dalem saja" jawab gus Miftah sembari melangkah ke dalemnya, diikuti oleh kyai Humaidi.

Setelah sampai di dalem, gus Miftah mempersilahkan kyai Humaidi dan santrinya untuk duduk terlebih dahulu. Sembari menuangkan teh hangat dan hidangan yang selalu tersedia disetiap dalem para masyayikh seperti biasanya.

Diawali oleh kyai Humaidi yang berkata "gus, saya mau menitipkan santri di MA Al-Azhar panjenengan. Semoga dia betah dan bisa menimba ilmu yang barokah dan bermanfaat nantinya, amin".

"Amin, semoga masnya nanti betah di MA Al-Azhar kyai. Sehingga bisa membantu mengembangkan pendidikan yang ada disini, jika boleh tahu dengan mas siapa ini kyai?" sambung gus Miftah bertanya kepada kyai humaidi

"Khoirul Afnan namanya gus, kebetulan rekan se-angkatannya sudah masuk sekolah di MA Al-Azhar tahun lalu. Namun karena dia masih ingin mengabdi terlebih dahulu di Pondok Pesantren Riyadhul Jannah sebelum sekolah akhirnya telat untuk mengikuti proses belajar dibangku MA Al-Azhar panjenengan." Kyai Humaidi menyampaikan

"Baik kyai, nanti langsung saja mengisi formulir dan menyertakan berkas yang dibutuhkan ke kantor MA Al-Azhar, semoga dapat mengejar dan dapat bersama dengan rekan seangkatan masnya." Sambung gus Miftah

Setelah beliau - beliau dialog beberapa patah kata, akhirnya kyai Humaidi mohon pamit dan mengantarkan santrinya ke kantor MA Al-Azhar untuk menyelesaikan proses pendaftaran.

Dikeramaian santri yang sudah mulai belajar di kelas masing-masing, terdengar suara seorang paruh baya dengan pakaian yang rapi dan tubuh yang tegap bersama dengan seorang santriwati yang kebetulan adalah seorang TU di MA Al-Azhar mengucapkan salam.

"Assalamu'alaikum, Kyai." Kepala sekolah menyapa kyai Humaidi

"Wa'alaikumsalam" sambut kyai Humaidi

Karena kepala sekolah juga alumni santri dari Pondok Pesantren Riyadhul Jannah, beliau segera mengecup tangan kyai humaidi dengan takdzimnya. Sembari menayakan keperluan kyai Humaidi berkunjung ke kantor MA Al-azhar.

"Jika boleh tahu, ada keperluan apa sehingga kyai berkenan hadir ke MA Al-Azhar?" kepala sekolah bertanya.

"Begini nak Ahmad, saya ingin memasrahkan santri untuk menempuh pendidikan di MA Al-Azhar ini" sembari kyai Humaidi menyuruh santrinya untuk menyerahkan berkas - berkasnya untuk melengkapi pendaftaran sekolah.

"Kebetulan mas Afnan ini tertinggal satu tahun dari rekan se-angkatannya, apakah nanti bisa bersama dengan rekan-rekannya yang se-angkatan di pesantren atau harus memulai dari kelas satu terlebih dahulu?" sambung kyai Humaidi serta bertanya kepada kepala sekolah

"Insyaallah bisa kyai, nanti akan diurus oleh TU MA Al-Azhar dan diantar ke kelas yang akan ditempati oleh mas afnan kyai." Jawab kepala sekolah

"Baiklah, jika begitu saya pamit dulu nak Ahmad" sambung kyai Humaidi

"Betah-betah di sini yaa! jangan nakal, fokus belajarnya agar dapat ilmu yang barokah." pesan kyai Humaidi kepada Afnan

"Inggeh kyai, saya pamit mau ke kelas dulu" Afnan berpamitan kepada kyai Humaidi dengan mengecup kedua tangan beliau.

Dari kantor MA Al-Azhar afnan melangkah mengikuti TU ke ruang kelas II MA Al-Azhar seraya mengucapkan salam kepada wali kelas yang sedang mengajar.

"Assalamu'alaikum, bu" ucap TU

"Wa'alaikumsalam, silahkan masuk" jawab wali kelas

"Ini ada santri baru yang akan ikut pelajaran di kelas II" sambung TU

"Oh iya, silahkan masuk nak. Perkenalkan dirimu kepada rekan-rekanmu di kelas ini" jawab wali kelasnya

"Perkenalkan nama saya Khoirul Afnan, saya juga santri dari Ponpes Riyadhul Jannah satu almamater dengan Anton, Rahul dan Zainuddin, semoga saya bisa betah dan berteman dengan kalian disini untuk belajar bersama." Afnan memperkenalkan dirinya

Setelah memperkenalkan dirinya Afnan dipersilahkan duduk oleh wali kelasnya bersama dengan rahul dibangku ke tiga sebelah selatan pas didepan meja guru.

Awal pagi Afnan mengikuti belajar mengajar di kelas II MA Al-Azhar dengan sangat senang, hingga bel pelajaran jam pertama usai. Semua santri keluar dari masing-masing kelas untuk istirahat di halaman sekolah dan di kantin Pondok Pesantren Al-Azhar.

Bersambung

Baca bab selanjutnya/preview/button/#ff5722

full-width

Komentar

Komentar kotor, menyinggung dan mengandung karakter yang tidak diperkenankan oleh admin akan di hapus dari Blog, Terimakasih!